Selasa, 22 November 2011

Hubungan Kesehatan dengan Perilaku


PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.
Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan, kesusialaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan yang sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan tentang cuci tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika mencuci tangan adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang baik.
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis hanya membahas tentang hubungan kesehatan dengan perilaku, factor-faktor penyebab rendahnya perilaku yang baik, dampaknya serta control perilaku kearah yang lebih baik, sesuai dengan judul makalah yaitu hubungan kesehatan dengan perilaku.
1.2.         Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang hubungan kesehatan terhadap perilaku serta hal-hal yang terkait terhadap perilaku dan kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kesehatan
        Definisi Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan.
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.


2.2. Perilaku
       Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari bahwa interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut.

Dilihat dari Segi Biologis:
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme ( makhluk hidup ) yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena mempunyai aktivitas masing – masing. Perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas manusia, baik yang diamati lansung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar
Dilihat dari Segi Psikologis
Menurut Skiner (1938 ), perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang te rhadap stimulus ( rangsangan dari luar . pengertian itu dikenal dengan teori S-O-R (stimulus-organisme-respons).skiner membedakan respons tersebut menjadi 2 jenis, yaitu respondent response (reflexive) dan operant response (instrumental response).
Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseoang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:
Bentuk pasif adalah respon internal yaitu terjadi didalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya berpikir , tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Perilaku sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata makan disebut overt behavior
.
2.3.     Perilaku Sehat
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi :
1.      Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait. dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.
2.      Sikap terhadap kesehatan Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk menghindari kecelakaan.
3.      Praktek kesehatan Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan.
Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku kesehatan. Menurut Solita, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan Cals dan Cobb mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah penyakit pada tahap belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”.

Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan
Perilaku sehat adalah sifat pribadi seperti kepercayaan, motif, nilai, persepsi dan elemen kognitif lainnya yang mendasari tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergiz. Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat.
PERUBAHAN PERILAKU SEHAT
Telah menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan kesehatan yang menjadi sasaran dari promosi untuk mengubah perilaku ( behaviour change ). Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari promosi atau pendidkan kesehatan, sekurang- kurangnya mempunyai 3 dimensi, yakni :
• Mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai dengan nilai – nilai kesehatan)
• Mengembangkan perilaku positif ( pembentukan atau pengambangan perilau sehat ).
• Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai dengan norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Dengan perkatan mempertahankan perilaku sehat yang sudah ada.
Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan di dalam diri seseorang.

Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku mereka :

FAKTOR SOSIAL : Factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengaruhi perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata –pranata sosial dan permasalahan – permasalahan sosial yang lain. Pada factor sosial ini bila seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila seseorang berada pada lingkungan yang kurang baik maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang kurang baik juga. Dukungan sosial ( keluarga, teman ) mendorong perubaha perubahan sehat. Contohnya konsumsi alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual.
FAKTOR KEPRIBADIAN : Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang serupa. Contohnya yang berhubungan adalah rasa kehatian – hatian, membatasi porsi pemakaian internet pada waktu – waktu tertentu agar tidak menjadi addicted, ini akan membantu individu agar dengan tidak menjadikan hal tersebut suatu kebiasaan ( habit) yang dapat merubah perilaku.
FAKTOR EMOSI : Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan – harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok.





PROSES TERJADINYA
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku :

1. Prekontemplasi : – Belum ada niat perubahan perilaku

2. Kontemplasi : – Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin
mengubah perilakunya menjadi lebih sehat.
- Belum siap berkomitmen untuk berubah.

3. Persiapan : - Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan.
- Sudah pernah melakukan tapi masih gagal.

4. Tindakan : – Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat.

5. Pemeliharaan : – Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali).
- Mungkin berlangsung lama.
- 6 bulan dilihat kembali.

2.4. Hubungan Kesehatan dengan Perilaku
Seperti yang telah di jelaskan di Bab 1 , hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat.

2.5. Pencegahan , Tujuan dan Dampak Hidup Sehat
PENCEGAHAN
Perilaku pencegahan penyakit ( health prevention ) adalah respon untuk melakukan pencegahan penyakit dan upaya mepertahankan dan meningkatkan kesehatannya / segala tindakan secara medis direkomendasikan, dialkukan secara sukarela oleh seseorang yang percaya dirinya sehat dan bermaksud untuk mencegah penyakit atau ketidakmampuan atau untuk mendeteksi penyakit yang tidak tampak nyata ( asimptomatik ). Pada proses pencegahan dapat dilakukan dalam dua bentuk medis dan non medis.
Ø Contoh pencegahan secara Medis : imunisasi, makan makanan bergizi yang mengandung kebutuhan tubuh.
Ø Contoh pencegahan Non-Medis : olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan alcohol, istirahat yang cukup. Selain itu perilaku dan gaya hidup yang positif bagi kesehatan ( misalnya, tidak gonta ganti pasangan, adaptasi dengan lingkungan )
TUJUAN
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan.
AKIBAT
Akibat Perilaku Sehat:
a.       Reinforcement (Peningkatan)
Reinforcemen merupakan sesuatu yang dilakukan yang dapat membawa kesenangan dan kepuasan.
Contohnya:
- Positive reinforcement : anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan.
- Negative reinforcement : anda minum milanta agar sakit maag hilang.

b. Extincion (peniadaan).
Extincion merupakan perilaku sehat yang apabila konsekuensinya di hilangkan maka akan melemah responnya jika tidak ada stimuli/reinforcer lain yang mempertahankan perilaku sehat.Contohnya: anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan tetap melakukan perilaku sehatnya karena pujian orang tua atau kepuasan karena tangannya bersih dari kuman
b.      Punishment (hukuman)
Punishment merupakan perilaku yang apabila dilakukan dan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan cenderung ditekan.Contohnya: anak kecil yang bermain dengan benda tajam seperti pisau dimarahi oleh Ibunya, akan tidak mengulanginya lagi.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak.

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).

Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek kesehatan (health practice).
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik.
3.2. Saran
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

2 komentar: