Rabu, 01 Agustus 2012

Psikologi Industry K3


1.      KEPRIBADIAN
a.      pengertian
Kepribadian atau juga disebut Personalitas, sebagaimana dikemukakan di atas bahwa salah satu pengertian kepribadian adalah bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu lain atau suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang mentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas sehingga ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. ( allport, 1951). Ada pengertian populer yang menyebutkan kepribadian adalah Kualitas seseorang yang menyebabkan ia disenangi atau tidak di senagi oleh orang lain.

 Watak atau juga disebut Karakter, secara umum wata adalah kepribadian yang dipengaruhi oleg motivasi yang menggerakan kemauan sehingga orang tersebut bertindak. Jadi, dimaksudkan bahwa kepribadian seseorang menunjukan tindakan akibat kemauan yang teguh dan kukuh maka ia dinamakan seorang yang berwatak atau sebaliknya.

b.      Menngatasi perbedaan Kepribadian di dalam kerja

1. Ciptakan dan jaga lingkungan kerja yang ramah dan bersahabat. Gunakan kata-kata dan tindakan yang sopan di tempat kerja Anda. Jika Anda melakukannya, secara tak langsung akan membuat rekan kerja mengikutinya. Terbukti lingkungan kerja yang nyaman dan bersahabat sudah cukup untuk mengurangi konflik kepribadian. Stres kerja dan persaingan di kantor juga bisa menjadi akar dari kebanyakan konflik. Jika demikian, lakukan beberapa cara untuk meringankannya.
2. Pisahkan staf yang berdebat namun tetap pertemukan dengan semua staf lain dalam meeting besar. Saat konflik terjadi, disarankan untuk memindahkan kelompok-kelompok yang sedang konflik untuk menjauh dari satu sama lain. Hal ini untuk mencegah situasi makin parah. Namun, ketika saatnya untuk berbicara tentang masalah ini, hindari meeting dengan kedua staf secara terpisah. Biarkan setiap individu menyelesaikan masalah mereka tanpa gangguan dari kelompok lain. Sekali lagi, tidak memungkinkan sebuah kelompok bisa memicu konflik staf dari kelompok yang lain.
3. Biarkan kelompok atau individu memberikan solusi. Mereka yang terlibat langsung akan tahu caraterbaik untuk memecahkan masalah. Mintalah pihak yang sedang berkonflik untuk menuliskan solusi pribadi. Seringkali, dengan menempatkan pikiran mereka di atas kertas, memungkinkan para staf untuk memahami situasi yang lebih baik dan menyadari betapa kecil argumen. Ingatkan mereka untuk lebih spesifik tentang tindakan yang mereka inginkan dari pihak lain. Setelah solusi telah ditulis, mintalah pihak lain untuk membacanya dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam memecahkan masalah. Beri mereka rentang waktu untuk meninjau kembali permasalahan yang dialami.
4. Simpanlah catatan tentang insiden tersebut. Ketika konflik kepribadian atau perselisihan lainnya terjadi, pastikan untuk mengingatkan kembali berdasarkan catatan itu. Dokumentasikan mulai dari konflik, tanggal kejadian, nama-nama yang terlibat, dan langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan konflik. Catatan ini akan membantu Anda memahami isu-isu yang terjadi di kantor serta membantu untuk mengetahui apakah ada sumber utama dari masalah yang harus Anda selesaikan. Selain itu, catatan ini akan membantu Anda mengatasi konflik serupa yang muncul di kemudian hari. Familiar dengan masalah akan membuat Anda bertindak lebih cepat.
5. Campur tangan dalam konflik individu memang menantang, namun harus diimbangi dengan kekuatan posisi Anda. Mengabaikan masalah bukanlah pilihan. Mereka hanya akan tumbuh lebih besar sampai akhirnya meledak bagai bom waktu. Tak terelakkan kadang kekerasan verbal dan fisik terluapkan. Pada awalnya akan terasa sulit namun Anda harus menyelesaikannya. Baca lebih banyak buku dan artikel tentang manajemen individu. Jika mungkin, pergi ke seminar yang berhubungan dengan mediasi dan resolusi konflik. Hal ini mungkin mahal, tapi organisasi Anda akan mendapatkan keuntungan yang tak ternilai.










2.      PRILAKU BEKERJA
Kita sering menjumpai pekerja cendrung melakukan tindakan yang tidak aman (unsafe act) dengan alih-alih lebih hemat waktu, merasa lebih nyaman dan menarik perhatian, yang membuat pekerja lebih menomorduakan keselamatan. Bagaimana pandangan anda tentang hal ini ditinjau dari psikologi industry ? “

Jawab :
Menurut saya hal dia atas adalah pandangan pekerja yang menganggap suatu kecelakaan terjadi di karnakan faktor nasib sehingga mereka melupakan bahaya yang terjadi di saat bekerja dengan tindakan yang tidak aman. Yang ke Dua adalah pandangan dari Menajer nya yang menganggap Sistem Menajemen K3 itu adalah sebagai pemborosan yang tidak perlu di terapkan di perusahaan nya.
Pandangan dari Psikologi Industry adalah :

ž  Variabel Organisasi
Untuk membentuk perilaku kerja yang produktif, nonproduktif, dan kontraproduktif, variabel individu dikombinasikan dengan berbagai variabel organisasi, yaitu:
      Sumber daya
      Kepemimpinan
      Penghargaan
      Rancangan pekerjaan
      Struktur

ž  Atribusi dan Persepsi
Atribusi yang kita buat mengenai mengapa suatu peristiwa muncul mempengaruhi perilaku kita
Oleh karena itu, perilaku kita dibentuk oleh persepsi kita mengenai mengapa hal-hal tertentu terjadi











  1. BUDAYA KERJA
Bagaimana pendapat anda mengenai budaya kerja seperti di bawah ini:
“Setiap orang akan mengutamakan kepentingannya sendiri seperti mengerjakan tugas yang menjadi tanggungjawab pribadi, berlomba untuk promosi dan menjadi yang terbaik, mengejar nilai nilai diri dengan menyembunyikan kesalahan dan pelanggaran pribadi yang sepertinya tidak berbahaya dan tidak perlu dilaporkan padahal menyimpan potensi resiko yang sangat besar dan kerugian bagi perusahaan

JAWAB :
-          Menurut saya hal diatas ada segi Positif dan Negatif nya a, setiap pekerjaan di beri motivasi oleh atasan nya sehingga pekerja berlomba untuk mengerjakan sebaik mungkin, motivasi bisa berbentuk materi atau penghargaan seperti naik pangkat, hal ini bertujuan agar para pekerja bekerja dengan optimal, ini adalah strategi yang benar yang di berikan oleh menajer nya tetapi di lihat dari kasus di atas jelas melanggar aturan yang menganggap pekerjaan harus di selesaikan dengan cara tidak aman dan menyembunyikan sesuatu kesalahan, di sini perlu ada tindakan dan pengontrolan dari pihak menajemen, agar hal diatas tidak di salah gunakan leh pekerja yang mengakibatkan kerugian, budaya kerja di atas harus di hapus dan menghibau para pekerja agar tetap bekerja produktif dan aman.






















4.       MOTIVASI KERJA

Menurut pendapat anda, bagaimana langkah-langkah apa saja yang harus diambil oleh perusahaan untuk mewujudkan kepuasan kerja pada karyawan ?
 
JAWAB :
langkah yang bisa digunakan para pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan?
§  Tingkatkan motivasi kerja karyawan melalui training
Terkadang menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar karyawan merasa jenuh dan bosan. Dampaknya, motivasi karyawan akan turun sehingga mereka tidak bekerja secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan motivasi karyawan, Anda perlu mengadakan training khusus bagi para karyawan. Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan kerja mereka, atau sekedar training untuk membangun kembali motivasi karyawan yang mulai turun.
§  Berikan reward bagi karyawan yang berprestasi
Tidak ada salahnya jika Anda memberikan reward khusus bagi karyawan yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti cukup efektif, sehingga karyawan lebih bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi berikutnya bagi perusahaan.
§  Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan
Sebagai pemimpin perusahaan, Anda juga perlu melakukan pendekatan pada para karyawan Anda. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing dari mereka, sebab hal ini akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi perkembangan setiap karyawan. Mana karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus, dan mana karyawan yang membutuhkan dukungan Anda untuk mencapai keberhasilan seperti rekan-rekan lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, Anda dapat membantu karyawan yang kesulitan mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti karyawan lainnya.
§  Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak karyawan dan pemilik usaha, menjadi langkah jitu untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut merasakan kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama membesarkan perusahaan semakin meningkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya, yang bisa mengakrabkan semua karyawan di perusahaan Anda. Lingkungan kerja yang hangat dan akrab, akan membuat karyawan merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya.
  1. PELATIHAN PEKERJA
Coba anda jelaskan mengapa perlu dilakukan pelatihan terhadap pekerja ? Sejauhmana pengaruh pelatihan terhadap perubahan perilaku dalam bekerja ?

JAWAB :
a.        Manfaat Pelatihan terhadap pekerja

Menurut Carrell dan Kuzmits (1982 : 278), tujuan utama pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area:
1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
3. Untuk membantu masalah operasional.
4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.
5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya

Menurut Procton dan Thornton (1983 : 4) menyatakan bahwa tujuan pelatihan adalah:
1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja.
2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.


b.      Sejauhmana pengaruh pelatihan terhadap perubahan perilaku dalam bekerja

Program-program pengembangan yang direncanakan akan memberikan manfaat kepada orang berupa peningkatan produktifitas, peningkatan moral, pengurangan biaya , dan stabilitas serta keluwesan (fleksibilitas) orang yang makin besar untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan-persyararatan eksternal yang berubah.
Program-program yang semacam itu juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam mencari pekerjaan yang bermakna bagi karir seumur hidup.
Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan SDM karena adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.


SELESAI