1.
KEPRIBADIAN
a. pengertian
Kepribadian atau juga disebut Personalitas,
sebagaimana dikemukakan di atas bahwa salah satu pengertian kepribadian adalah
bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu lain atau suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang mentukan tingkah
laku dan pemikiran individu secara khas sehingga ia dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. ( allport, 1951). Ada pengertian populer yang menyebutkan
kepribadian adalah Kualitas seseorang yang menyebabkan ia disenangi atau tidak
di senagi oleh orang lain.
Watak atau juga disebut Karakter, secara
umum wata adalah kepribadian yang dipengaruhi oleg motivasi yang menggerakan
kemauan sehingga orang tersebut bertindak. Jadi, dimaksudkan bahwa kepribadian
seseorang menunjukan tindakan akibat kemauan yang teguh dan kukuh maka ia
dinamakan seorang yang berwatak atau sebaliknya.
b. Menngatasi perbedaan Kepribadian di dalam
kerja
1. Ciptakan dan jaga lingkungan kerja yang ramah dan
bersahabat. Gunakan kata-kata dan tindakan yang sopan di tempat kerja Anda. Jika Anda melakukannya,
secara tak langsung akan membuat rekan kerja mengikutinya. Terbukti lingkungan
kerja yang nyaman dan bersahabat sudah cukup untuk mengurangi konflik
kepribadian. Stres kerja dan persaingan di kantor juga bisa menjadi akar dari
kebanyakan konflik. Jika demikian, lakukan beberapa cara untuk meringankannya.
2. Pisahkan staf yang berdebat namun tetap pertemukan dengan
semua staf lain dalam meeting besar. Saat konflik terjadi, disarankan untuk
memindahkan kelompok-kelompok yang sedang konflik untuk menjauh dari satu sama
lain. Hal ini untuk mencegah situasi makin parah. Namun, ketika saatnya untuk
berbicara tentang masalah ini, hindari meeting dengan kedua staf secara
terpisah. Biarkan setiap individu menyelesaikan masalah mereka tanpa gangguan
dari kelompok lain. Sekali lagi, tidak memungkinkan sebuah kelompok bisa memicu
konflik staf dari kelompok yang lain.
3. Biarkan kelompok atau individu memberikan solusi. Mereka yang terlibat langsung
akan tahu caraterbaik untuk memecahkan masalah. Mintalah
pihak yang sedang berkonflik untuk menuliskan solusi pribadi. Seringkali,
dengan menempatkan pikiran mereka di atas kertas, memungkinkan para staf untuk
memahami situasi yang lebih baik dan menyadari betapa kecil argumen. Ingatkan
mereka untuk lebih spesifik tentang tindakan yang mereka inginkan dari pihak
lain. Setelah solusi telah ditulis, mintalah pihak lain untuk membacanya dan
berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam memecahkan masalah. Beri mereka
rentang waktu untuk meninjau kembali permasalahan yang dialami.
4. Simpanlah catatan tentang insiden tersebut. Ketika konflik
kepribadian atau perselisihan lainnya terjadi, pastikan untuk mengingatkan
kembali berdasarkan catatan itu. Dokumentasikan mulai dari konflik, tanggal
kejadian, nama-nama yang terlibat, dan langkah-langkah yang diambil untuk
menyelesaikan konflik. Catatan ini akan membantu Anda memahami isu-isu yang terjadi di
kantor serta membantu untuk mengetahui apakah ada sumber
utama dari masalah yang harus Anda selesaikan. Selain itu, catatan ini akan membantu Anda mengatasi konflik serupa yang
muncul di kemudian hari. Familiar dengan masalah akan membuat Anda bertindak
lebih cepat.
5. Campur tangan dalam konflik individu memang
menantang, namun harus diimbangi dengan kekuatan posisi Anda. Mengabaikan
masalah bukanlah pilihan. Mereka hanya
akan tumbuh lebih besar sampai akhirnya meledak bagai bom waktu. Tak terelakkan
kadang kekerasan verbal dan fisik terluapkan. Pada awalnya akan terasa sulit
namun Anda harus menyelesaikannya. Baca lebih banyak buku dan artikel tentang manajemen individu. Jika mungkin, pergi ke
seminar yang berhubungan dengan mediasi dan resolusi konflik. Hal ini mungkin
mahal, tapi organisasi Anda akan mendapatkan keuntungan yang tak ternilai.
2. PRILAKU BEKERJA
” Kita sering menjumpai pekerja cendrung melakukan tindakan yang
tidak aman (unsafe act) dengan alih-alih lebih hemat waktu, merasa lebih nyaman
dan menarik perhatian, yang membuat pekerja lebih menomorduakan keselamatan.
Bagaimana pandangan anda tentang hal ini ditinjau dari psikologi industry ? “
Jawab :
Menurut saya hal dia atas adalah pandangan pekerja yang menganggap suatu
kecelakaan terjadi di karnakan faktor nasib sehingga mereka melupakan bahaya
yang terjadi di saat bekerja dengan tindakan yang tidak aman. Yang ke Dua
adalah pandangan dari Menajer nya yang menganggap Sistem Menajemen K3 itu
adalah sebagai pemborosan yang tidak perlu di terapkan di perusahaan nya.
Pandangan dari Psikologi Industry adalah :
Variabel Organisasi
Untuk membentuk perilaku kerja yang
produktif, nonproduktif, dan kontraproduktif, variabel individu dikombinasikan
dengan berbagai variabel organisasi, yaitu:
›
Sumber daya
›
Kepemimpinan
›
Penghargaan
›
Rancangan pekerjaan
›
Struktur
Atribusi
dan Persepsi
Atribusi yang kita buat mengenai mengapa
suatu peristiwa muncul mempengaruhi perilaku kita
Oleh karena itu, perilaku kita dibentuk oleh persepsi kita
mengenai mengapa hal-hal tertentu terjadi
- BUDAYA KERJA
Bagaimana
pendapat anda mengenai budaya kerja seperti di bawah ini:
“Setiap
orang akan mengutamakan kepentingannya sendiri seperti mengerjakan tugas yang
menjadi tanggungjawab pribadi, berlomba untuk promosi dan menjadi yang terbaik,
mengejar nilai nilai diri dengan menyembunyikan kesalahan dan pelanggaran
pribadi yang sepertinya tidak berbahaya dan tidak perlu dilaporkan padahal
menyimpan potensi resiko yang sangat besar dan kerugian bagi perusahaan”
JAWAB :
-
Menurut
saya hal diatas ada segi Positif dan Negatif nya a, setiap pekerjaan di beri
motivasi oleh atasan nya sehingga pekerja berlomba untuk mengerjakan sebaik
mungkin, motivasi bisa berbentuk materi atau penghargaan seperti naik pangkat,
hal ini bertujuan agar para pekerja bekerja dengan optimal, ini adalah strategi
yang benar yang di berikan oleh menajer nya tetapi di lihat dari kasus di atas
jelas melanggar aturan yang menganggap pekerjaan harus di selesaikan dengan
cara tidak aman dan menyembunyikan sesuatu kesalahan, di sini perlu ada
tindakan dan pengontrolan dari pihak menajemen, agar hal diatas tidak di salah gunakan
leh pekerja yang mengakibatkan kerugian, budaya kerja di atas harus di hapus
dan menghibau para pekerja agar tetap bekerja produktif dan aman.
4.
MOTIVASI KERJA
” Menurut
pendapat anda, bagaimana langkah-langkah apa saja yang harus diambil oleh
perusahaan untuk mewujudkan kepuasan kerja pada karyawan ?
JAWAB :
langkah yang bisa digunakan para
pemimpin untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan?
§
Tingkatkan motivasi kerja karyawan
melalui training
Terkadang menekuni sebuah pekerjaan
yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar karyawan merasa jenuh dan
bosan. Dampaknya, motivasi karyawan akan turun sehingga mereka tidak bekerja
secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan motivasi
karyawan, Anda perlu mengadakan training khusus bagi para karyawan.
Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan kerja mereka,
atau sekedar training untuk membangun kembali motivasi karyawan yang mulai
turun.
§
Berikan reward bagi karyawan yang
berprestasi
Tidak ada salahnya jika Anda
memberikan reward khusus bagi karyawan yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau
insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih
perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti cukup efektif,
sehingga karyawan lebih bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi
berikutnya bagi perusahaan.
§
Lakukan pendekatan untuk
mengoptimalkan kinerja karyawan
Sebagai pemimpin
perusahaan, Anda juga perlu melakukan pendekatan pada para karyawan
Anda. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing
dari mereka, sebab hal ini akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi perkembangan
setiap karyawan. Mana karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus, dan
mana karyawan yang membutuhkan dukungan Anda untuk mencapai keberhasilan
seperti rekan-rekan lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, Anda dapat
membantu karyawan yang kesulitan mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil
meraih prestasi seperti karyawan lainnya.
§
Adakan kegiatan khusus untuk
membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak
karyawan dan pemilik usaha, menjadi langkah jitu untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut merasakan
kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama
membesarkan perusahaan semakin meningkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap
bulannya, yang bisa mengakrabkan semua karyawan di perusahaan Anda. Lingkungan
kerja yang hangat dan akrab, akan membuat karyawan merasa nyaman dalam
menjalankan pekerjaannya.
- PELATIHAN
PEKERJA
“ Coba
anda jelaskan mengapa perlu dilakukan pelatihan terhadap pekerja ? Sejauhmana
pengaruh pelatihan terhadap perubahan perilaku dalam bekerja ? “
JAWAB :
a.
Manfaat Pelatihan terhadap pekerja
Menurut Carrell dan Kuzmits (1982 : 278),
tujuan utama pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area:
1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
3. Untuk membantu masalah operasional.
4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.
5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya
Menurut Procton dan Thornton (1983 : 4) menyatakan bahwa tujuan pelatihan adalah:
1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja.
2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.
1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
3. Untuk membantu masalah operasional.
4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.
5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya
Menurut Procton dan Thornton (1983 : 4) menyatakan bahwa tujuan pelatihan adalah:
1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja.
2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.
b.
Sejauhmana pengaruh pelatihan terhadap perubahan
perilaku dalam bekerja
Program-program pengembangan yang direncanakan
akan memberikan manfaat kepada orang berupa peningkatan produktifitas,
peningkatan moral, pengurangan biaya , dan stabilitas serta keluwesan
(fleksibilitas) orang yang makin besar untuk menyesuaikan diri dengan
persyaratan-persyararatan eksternal yang berubah.
Program-program yang semacam itu juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam mencari pekerjaan yang bermakna bagi karir seumur hidup.
Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan SDM karena adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.
Program-program yang semacam itu juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam mencari pekerjaan yang bermakna bagi karir seumur hidup.
Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan SDM karena adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar